Harga (Cost)
Dapat dipercaya, cepat – dan yang paling penting, murah. Dalam kenyataannya, semua proses jasa penerjemah murah dikendalikan oleh harga. Penerjemahan yang dianggap klien akan memasang harga terlalu tinggi, tidak akan terlaksana. Penerjemahan yang dianggap penerjemah terlalu murah juga tidak akan terlaksana, karena sang penerjemah memiliki rasa harga diri yang cukup kuat, atau pemahaman yang cukup akurat mengenai kondisi pasar untuk menolak pekerjaan yang dianggapnya nyaris “gratis”. Orang yang ingin menerjemahkan Tulisan untuk kepentingan pribadi dan tidak tahu apa-apa tentang pasar, mungkin saja menghubungi seorang penerjemah dan menanyakan berapa biaya untuk menerjemahkan Tulisan tersebut. Biasanya mereka akan terkaget-kaget mendengar besaran angka yang disebutkan. “Saya kira hanya akan makan biaya ratusan ribu saja! Bukan jutaan!” Pada tempat-tempat yang para penerjemahnya tidak terorganisir secara profesional -seperti kebanyakan mereka di seluruh penjuru dunia sekelompok kecil penerjemah semi profesional boleh jadi memasang tarif yang lebih rendah dari penerjemah profesional dan membuatnya terlihat begitu tinggi. Padahal, menerjemah dengan harga pasar demikian, seorang penerjemah hanya bisa hidup sedikit di atas garis kemiskinan kendati bekerja 40-60 jam per minggu. Dampaknya berimbas pada buruknya “kualitas” atau reliabilitas (dan hampir selalu begitulah kejadiannya). Ketika hal ini terjadi, gampang saja untuk menimpakan kesalahan itu kepada semua perusahaan jasa penerjemah murah dan kepada profesi itu sebagai suatu keseluruhan.
Pertukaran yang saling menguntungkan (Trade-offs)
Dari sudut pandang “eksternal”. seorang pengguna, terjemahan yang ideal adalah terjemahan yang benar-benar dapat dipercaya, selesai dengan segera, dengan biaya yang murah. Seperti kebanyakan ideal lainnya, ideal ini pun mustahil terpenuhi. Tak ada yang sepenuhnya terpercaya, segala sesuatu butuh waktu, dan tak ada yang gratis di dunia ini.
Bahkan di dalam dunia yang kurang ideal sekalipun, orang masih bisa berharap akan hasil realistis terbaik yang mungkin: terjemahan yang agak terpercaya, selesai tepat pada waktunya sebelum tenggat waktu, dan relatif murah. Sayangnya, bahkan pengharapan yang sudah diturunkan ini kerapkali juga tidak masuk akal. Pertukaran yang saling menguntungkan (trade-offs) haruslah dipertimbangkan antara penyedia jasa penerjemah murah dan pengguna (klien).
Semakin keras usaha seseorang untuk mendekati reliabilitas sempurna, biayanya akan semakin mahal dan waktu yang dibutuhkan semakin lama (dua atau tiga penerjemah yang tiap-tiapnya diminta mengecek terjemahan penerjemah lainnya, akan menaikkan reliabilitas dan kecepatan, tetapi juga menyebabkan waktu dan biaya membengkak).
Semakin pendek rentang waktu yang diperbolehkan untuk menyelesaikan terjemahan, biayanya akan semakin mahal dan reliabilitasnya semakin sulit dijamin (seorang penerjemah yang diminta mengesampingkan semua tugas lain untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dengan cepat, akan mengenakan tarif khusus (rush fee), dan dalam ketergesaan serta keletihan yang memuncak, bisa saja ia akan membuat-dan tidak berhasil mengetahui kesalahan-kesalahan konyol. Sekelompok penerjemah akan menelan lebih banyak biaya, dan boleh jadi tidak konsisten dalam mempergunakan terminologi).
Semakin rendah atau murah kesediaan seseorang dalam membayar terjemahan, reliabilitas semakin sulit dipastikan dan penundaan waktu yang merugikan semakin sulit dihindari (Penerjemah yang mau bekerja dengan harga di bawah standar hanyalah nonprofesional yang kemampuan bahasa, riset, penerjemahan, dan penyuntingannya sama sekali tidak memadai untuk pekerjaan itu. Seorang nonprofesional yang bekerja sendirian mungkin saja jatuh sakit dan tidak mampu menghubungi penerjemah lain agar melanjutkan pekerjaannya, atau bisa juga kurang memiliki kedisiplinan yang dibutuhkan dalam menentukan dan mempertahankan tingkat kecepatan yang akan memastikan suatu pekerjaan selesai tepat pada waktunya).
Saya juga sadar, salah satu bagian dari pekerjaan penerjemah ialah turut mendidik klien mereka. Yah, akan saya coba… <menarik napas panjang> Rina
Keterbatasan dunia nyata pada impian pengguna terjemahan akan tersedianya terjemahan yang kilat, terpercaya, dan rendah ongkos inilah yang menjadi penyelamat bagi penerjemah profesional. Seandainya pengguna mampu mendapatkan hasil persis seperti yang mereka inginkan, mereka tidak akan membutuhkan perusahaan jasa penerjemah murah atau mampu menentukan bentuk dan harga tenaga kita tanpa sedikit pun mempertimbangkan kebutuhan kita. Karena kita perlu menerima bayaran untuk pekerjaan yang kita terima, kita harus bersedia memenuhi harapan pengguna dari kalangan nonpenerjemah, sewaktu-waktu bila dimungkinkan. Tetapi karena harapan-harapan itu tidak bisa sepenuhnya dipenuhi, pengguna juga harus bersedia memenuhi setengah dari harapan kita. Pengguna yang menghendaki terjemahan terpercaya diharuskan membayar untuk itu sesuai harga pasar dan memberikan rentang waktu yang masuk akal untuk menyelesaikannya. Siapa pun yang ingin terjemahan terpercaya yang penyelesaiannya lebih cepat dari biasanya, wajib membayar di atas harga pasar. Ini adalah ilmu ekonomi sederhana, dan pengguna mengerti ilmu ekonomi. Kita menyediakan jasa penerjemah murah. Produk yang kita buat amat penting bagi kelancaran pelaksanaan fungsi perekonomian dunia, politik, hukum, kedokteran, dan sebagainya. Dengan mekanisme yang sama, para pengguna mungkin saja berangan-angan untuk menghindari pertukaran yang saling menguntungkan (trade-offs) dalam praktek penerjemahan yang sebenarnya, tetapi mereka tetap tergantung pada kegiatan kita, dan harus mau menyesuaikan diri dengan realitas situasi tersebut.
Jasa Penerjemah dan Pengguna Sama-sama Saling Menentukan
Bukan berarti kitalah yang memegang kendali. Bukan berarti kitalah yang berkuasa menentukan syarat-syarat, atau boleh mengabaikan angan-angan dan harapan para pengguna terjemahan. Jika mereka menginginkan peningkatan reliabilitas yang dibarengi dengan bertambahnya kecepatan dan menurunnya biaya, lebih baik kita menyadari adanya harapan-harapan muluk itu dan membuat strategi untuk menghadapinya. Tulisan ini tidak melulu menawarkan strategi semacam itu; bahkan, hal semacam itu mungkin belum ada sampai sekarang. Sebaliknya, Tulisan ini menawarkan suatu pendekatan terhadap penerjemahan yang berorientasi kepada penerjemah, pendekatan yang dimulai dengan apa sebenarnya aktivitas penerjemah dan bagaimana perasaan mereka dalam menjalani pekerjaan itu tanpa melupakan realitas pemenuhan kebutuhan pengguna. Dalam postingan berikutnya, saya akan mendefinisikan kembali wilayah yang baru saja kita jelajahi dalam tulisan sebelumnya ini dari perspektif penerjemah: pentingnya reliabilitas, penghasilan, dan kesenangan. Dokumen apapun yang diterjemahkan oleh JIMN harganya selalu berfariatif, kadang standard kadang tinggi dan bahkan dalam kondisi khusus dengan harga yang sangat murah. Itulah mengapa mekanisme kerja PT. JIMN sebagai jasa penerjemah murah di tampilan dimuka.